Tanjung Pati – Dinas Pangan Kabupaten Lima Puluh Kota Bidang Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan menyelenggarakan Pengolahan Pangan Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA) pada hari Kamis, 20 September 2018 di Nagari Koto Baru Simalanggang, Kecamatan Payakumbuh Kabupaten Lima Puluh Kota. Kegiatan ini ditujukan kepada Kelompok Wanita Tani (KWT) Khadijah Bangkit.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan penganekaragaman konsumsi Pangan, meningkatkan kreativitas Kelompok Wanita dalam menciptakan menu serta mendorong masyarakat menjadi pelaku usaha pangan lokal, kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan nilai jual Produk Pangan Lokal terutama berbahan dasar Umbi-umbian. Diharapkan agar terciptanya Produk Olahan baru yang lebih menarik dan beragam dan memiliki nilai jual yang berkualitas tinggi dari kegiatan ini.
Kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka optimalisasi pemamfaatan pekarangan Kabupaten Lima Puluh Kota tahun 2018 dan mendukung gerakan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan (P2KP) yang berbasis pada sumberdaya lokal di Kabupaten Lima Puluh Kota, maka perlu dilakukan upaya-upaya untuk mendapatkan hasil produk pangan lokal yang optimal. Untuk itu perlu dilakukan pengembangan teknologi pengolahan pangan dengan maksud untuk meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan, baik dari segi kandungan gizi, kesegaran, nilai jual dan bebas dari bahan-bahan kimia berbahaya serta mempunyai daya simpan yang lebih lama.
Upaya yang dilakukan dalam pengembangan dan peningkatan kualitas produk pangan lokal antara lain melalui pengolahan pangan yang baik, serta teknologi pengolahan pangan yang tepat guna dan efisien. Guna memperbaiki penerapan teknologi pengolahan pangan khususnya pangan lokal yang bersumber dari umbi-umbian, jagung, pisang, labu kuning dan sebagainya yang banyak terdapat di wilayah kabupaten lima puluh kota, dapat dilakukan melalui pelatihan dan pembinaan terhadap usaha pangan lokal yang ada. Pangan lokal tersebut juga dapat menjadi sumber daya pangan pokok alternatif ataupun sebagai bahan substitusi terigu apabila diolah menjadi tepung-tepungan. Upaya tersebut sangat perlu dilakukan guna menekan ketergantungan masyarakat terhadap konsumsi beras dan terigu serta mendorong penganekaragaman konsumsi pangan.
Feedback