DINAS PANGAN

KABUPATEN LIMA PULUH KOTA

Kunjungan kerja BPOM Kantor Sumatera Barat dengan Dinas Pangan Kabupate Lima Puluh Kota dalam rangka membahas kerjasama mengenai program Pengawasan Keamanan Pangan

Admin
Kamis, 18 Februari 2021
834 Dibaca
...

Pada kunjungan kerja oleh Bapak Firdaus Umar, S.Si., Apt selaku Kepala BPOM Kantor Sumatera Barat bersama dengan jajarannya dan Bapak Irwandi, S.Si., Apt selaku LOKA POM Payakumbuh beserta jajarannya berdiskusi bersama dengan Kepala Dinas Pangan mengenai Kerjasama antara program Dinas Pangan dan BPOM tentang Pengawasan Kemanan Pangan diantaranya Pasar Sehat dan sekolah sehat dengan program Jajanan anak sekolah atau Pangan Jajanan anak Sekolah (PJAS) yang berarti makanan atau minuman yangdi perjualbelikan di lingkungan sekolah dan menjadi konsumsi sehari-hari anak sekolah.

Program pasar sehat ini difokuskan di satu pasar dan tiga Nagari sebagai percontohannya dan program ini juga berkaitan dengan program yang ada di Seksi Keamanan Pangan di kantor Dinas Pangan. Pasar sehat didefinisikan sebagai kondisi pasar yang bersih, aman, nyaman dan sehat yang terwujud melalui kerjasama seluruh pemangku kepentingan terkait dalam menyediakan bahan pangan yang aman dan bergizi bagi masyarakat. Untuk mewujudkan pasar sehat Dinas Pangan juga sudah melakukan pengujian sampel atau tes Rapid pada beberapa kelompok pangan yang dicurigai menggunakan bahan tambahan berbahaya seperti borax, formalin dan pewarna yang bukan untuk makanan. Ada juga dilakukan pengujian kandungan pestisida untuk produk sayur dan buah apakah telah melewati ambang batas atau belum.

tiga hal yang diutamakan untuk menciptakan sebuah pasar sehat yaitu:

  1. tersedianya infrastruktur yang memenuhi persyaratan kesehatan
  2. pengelolaan yang memenuhi persyaratan kesehatan dan berkesinambungan
  3. Perilaku pedagang, pengelola, pekerja, pengunjung dan komunitas lainnya untuk hidup bersih, sehat dan higienis.

Untuk program Pangan Jajanan anak Sekolah (PJAS) di fokuskan pada 5 sekolah yang ada di Kabupaten Lima Puluh Kota. Anak sekolah biasanya cendrung memiliki kebiasaan jajanan tinggi sehingga kondisi jajanan yang aman perlu diperhatikan agar tidak menyebabkan gangguan kesehatan bagi anak. Biasanya para pedagang PJAS kurang memperhatikan higienitas dan keamanan pangan dari produk olahannya. Hal ini akan mengakibatkan terjadinya pencemaran pada PJAS tersebut. Berdasarkan laporan Badan POM (BPOM) tahun 2014, pencemaran tertinggi yang terdapat pada PJAS berasal dari mikrobia. Pencemaran ini terjadi karena kondisi bahan baku yang kurang baik dan proses pengolahan yang tidak higienis. Selain itu, adanya bahan tambah pangan, seperti pemanis buatan dan pengawet dengan dosis berlebih juga menjadi penyebab lain tidak amannya PJAS. Untuk mewujudkan dan menjamin keamanan pangan PJAS perlu dukungan dan tindakan dari banyak pihak meliputi kepala sekolah, guru, peserta didik, penjaja/penjual makanan, orang tua dan instansi terkait di Kabupaten Lima Puluh Kota. Seluruh pihak ini harus menjalankan perannya masing-masing dan saling mendukung satu dengan yang lain dalam menjamin keamanan pangan di sekolah.

Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak buruk PJAS tidak aman, yaitu dengan dibukanya kantin sehat di sekolah. Di Dinas Pangan juga memiliki program Pengujian sampel untuk Jajanan Anak Sekolah ini dengan mengambil beberapa sampel makanan minuman dan dilakukan pengiriman sampel ke BPOM Sumatera Barat untuk dilakukan pengujian bahan berbahaya yang terkandung didalamnya dan penggunaan bahan tambahan makanan apakah telah melewati ambang batas. Dengan adanya kantin sehat maka seluruh proses pengolahan, dari penyiapan bahan hingga pemasakannya dapat dikontrol oleh pihak sekolah. Kemudian kegiatan pengenalan dan penyuluhan mengenai PJAS yang aman juga perlu dilakukan agar seluruh warga sekolah selalu waspada terhadap kondisi makanan yang akan dikonsumsi. Selain itu, orangtua juga dapat mengambil andil dengan menyediakan bekal sehingga anak tidak perlu jajan di sekolah.

 

Berita terkait
share Bagikan berita
facebook Facebook
whatsapp Whatsapp
twitter Twitter
`

Feedback